Sabtu, 17 April 2010

Rusuh Tanjung Priok

mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi sedih, bahkan sempat mengelus dada saat meninjau lokasi bentrokan Tanjung Priok.

Menurut Hasyim rusuh massa dengan aparat Satpol PP plus Polisi itu adalah gambaran dari kemarahan masyarakat yang terpendam selama ini. "Itu adalah akumulasi kejengkelan masyarakat yang sudah lama dan momentumnya ketemu di Tanjung Priok. Rakyat tidak pernah mendesain kekerasan, mereka hanya melakukan reaksi atas aksi yang dilakukan aparat," ujar Hasyim di Jakarta, kemarin.


Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat ini menjelaskan, selarrla ini kepentingan dasar masyarakat kerap diusik oleh Satpol PP. Hal itu tentunya melahirkan kejengkelan. Dan kejengkelan yang sudah mengendap lama itu meledak lewat momentum penggusuran makam Mbah Priok.

Syukur rusuh massa itu, dapat dieliminir, jika tidak, bukan tidak mungkin bakal meluas ke sudut wilayah Jakarta lainnya.

Agar tak terulang lagi, Ha-syim meminta pemerintah mendesain ulang cara perlakuan mereka terhadap rakyat. Dia berharap, pemerintah lebih mengedepankan pendekatan yang berkeadilan, bukan pendekatan hukum prosedural dan tekstual. Karena dijelaskan Hasyim tak jarang pendekatan yang mengutamakan hukum prosedural dan tekstual cuma berpihak kepada orang kaya dan kuat. "Selain itu, terhadap aparat Satpol PP juga mesti dilakukan moralisasi. Kalau aparat Satpol PP tak segera diperbaiki maka akan menambah beban citra Presiden, " tambah Hasyim. kal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar